Mata berkedut atau biasa dinamakan kedutan hampir pernah dirasakan semua orang. Karena jarang-jarang terjadi, ketika mata kedutan biasanya dianggap sebagai pertanda mau dapat rezeki atau dapat masalah.
Mata kedutan biasanya hanya terjadi beberapa detik atau menit yang terjadi dalam sekali atau beberapa kali dalam satu hari. Atau terkadang akan hilang dan datang lagi
Tiga Tipe Mata Kedutan
Sebagian orang merasakannya sebagai hal yang ringan, sementara sebagian lagi merasakan kedutan yang keras dan sangat mengganggu. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa jenis kedutan berdasarkan tingkat keparahan dan gejala penyertanya. Umumnya mata kedutan dapat dibedakan menjadi tiga kategori berikut.
Kedutan minor
Kedutan minor umumnya tidak nyeri dan tidak berbahaya. Kedutan minor umumnya muncul terkait dengan gaya hidup, seperti kelelahan, kurang istirahat, stres, suka mengonsumsi minuman keras atau berkafein secara berlebihan, atau kebiasaan merokok. Dapat juga disebabkan oleh iritasi pada kornea atau lapisan di dalam kelopak mata.
Blefarospasme esensial jinak
Blefarospasme esensial jinak juga dapat dipicu oleh beberapa hal, seperti mengonsumsi minuman keras dan kafein secara berlebihan, terpapar cahaya terang, kelelahan, kurang tidur, iritasi akibat polusi udara, dan stres. Blefarospasme esensial jinak umumnya dialami oleh orang dewasa muda hingga dewasa tua. Kondisi ini lebih sering dialami wanita dibandingkan pria dan dipercaya merupakan perpaduan antara faktor keturunan dengan faktor lingkungan.
Mata kedutan jenis ini dapat mendahului atau menyertai beberapa kondisi mata berikut:
Hemificial spasm/kejang pada wajah
Kejang pada wajah adalah kondisi yang sebenarnya sangat jarang terjadi. Gangguan yang disebabkan tekanan arteri pada saraf ini melibatkan bagian lain dari otot wajah, biasanya bagian mulut. Berbeda dengan kedutan yang umumnya terjadi pada sepasang mata, kejang pada wajah ini sering hanya berdampak kepada salah satu bagian wajah.
Pada kondisi yang sangat jarang, mata kedutan dapat menjadi gejala gangguan saraf dan otak yang biasanya disertai oleh gejala-gejala lain. Penyakit-penyakit tersebut antara lain:
Jika mata kedutan menjadi gejala gangguan saraf atau otak, pasien biasanya butuh dirujuk ke dokter spesialis.
Jika Tidak Kunjung Hilang dengan Sendirinya
Pada umumnya mata kedutan akan menghilang dengan sendirinya. Namun jika tidak segera hilang atau terus muncul kembali, mata kedutan umumnya dapat diatasi dengan cara-cara berikut:
Akan tetapi segera periksakan diri ke dokter jika:
Penanganan yang akan dilakukan dokter adalah untuk mengurangi tingkat keparahan mata kedutan karena belum ditemukan cara untuk sepenuhnya menghentikan kedutan. Suntik Botox adalah salah satu cara untuk menangani mata kedutan. Selain obat-obatan, akupunktur, hipnoterapi, dan terapi nutrisi adalah beberapa cara yang dapat ditempuh meski belum ada bukti medis yang pasti. Operasi adalah cara terakhir yang ditempuh jika cara lain gagal. Operasi dilakukan dengan pengangkatan beberapa otot dan saraf pada kelopak mata. Meski demikian, seperti prosedur lain, cara ini juga dapat menimbulkan komplikasi serius.
Mata kedutan biasanya hanya terjadi beberapa detik atau menit yang terjadi dalam sekali atau beberapa kali dalam satu hari. Atau terkadang akan hilang dan datang lagi
Tiga Tipe Mata Kedutan
Sebagian orang merasakannya sebagai hal yang ringan, sementara sebagian lagi merasakan kedutan yang keras dan sangat mengganggu. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa jenis kedutan berdasarkan tingkat keparahan dan gejala penyertanya. Umumnya mata kedutan dapat dibedakan menjadi tiga kategori berikut.
Kedutan minor
Kedutan minor umumnya tidak nyeri dan tidak berbahaya. Kedutan minor umumnya muncul terkait dengan gaya hidup, seperti kelelahan, kurang istirahat, stres, suka mengonsumsi minuman keras atau berkafein secara berlebihan, atau kebiasaan merokok. Dapat juga disebabkan oleh iritasi pada kornea atau lapisan di dalam kelopak mata.
Blefarospasme esensial jinak
Blefarospasme esensial jinak juga dapat dipicu oleh beberapa hal, seperti mengonsumsi minuman keras dan kafein secara berlebihan, terpapar cahaya terang, kelelahan, kurang tidur, iritasi akibat polusi udara, dan stres. Blefarospasme esensial jinak umumnya dialami oleh orang dewasa muda hingga dewasa tua. Kondisi ini lebih sering dialami wanita dibandingkan pria dan dipercaya merupakan perpaduan antara faktor keturunan dengan faktor lingkungan.
Mata kedutan jenis ini dapat mendahului atau menyertai beberapa kondisi mata berikut:
- Mata kering.
- Sensitif terhadap cahaya.
- Entropion: kondisi ketika kelopak mata, biasanya bagian bawah, masuk ke bagian dalam mata.
- Konjungtivitis atau radang permukaan dalam kelopak mata.
- Uveitis: peradangan yang berdampak kepada lapisan tengah jaringan pada dinding mata.
- Trikiasis: kondisi saat bulu mata tumbuh ke dalam, ke arah mata, menyentuh kornea atau konjungtiva.
- Blefaritis: peradangan pada kelopak mata yang umumnya disebabkan oleh pertumbuhan bakteri berlebihan pada kulit, alergi, dan tersumbatnya kelenjar minyak pada kelopak mata.
- Jika terus memburuk, blefarospasme esensial jinak dapat menyebabkan penglihatan kabur hingga kejang (kedutan) pada wajah.
Hemificial spasm/kejang pada wajah
Kejang pada wajah adalah kondisi yang sebenarnya sangat jarang terjadi. Gangguan yang disebabkan tekanan arteri pada saraf ini melibatkan bagian lain dari otot wajah, biasanya bagian mulut. Berbeda dengan kedutan yang umumnya terjadi pada sepasang mata, kejang pada wajah ini sering hanya berdampak kepada salah satu bagian wajah.
Pada kondisi yang sangat jarang, mata kedutan dapat menjadi gejala gangguan saraf dan otak yang biasanya disertai oleh gejala-gejala lain. Penyakit-penyakit tersebut antara lain:
- Bell’s palsy: kondisi yang menyebabkan lumpuhnya salah satu bagian wajah.
- Distonia: kondisi yang menyebabkan terjadinya kejang otot yang tidak terduga, sehingga membuat anggota tubuh terpelintir.
- Distonia servikal: jenis distonia yang menyebabkan leher sewaktu-waktu dapat kejang dan membuat kepala berputar ke posisi yang tidak nyaman.
- Penyakit Parkinson: penyakit yang menyebabkan anggota tubuh bergetar, otot kaku, sulit bicara, dan mengalami gangguan keseimbangan.
- Sindrom Tourette: kondisi yang menyebabkan munculnya suara atau gerakan secara spontan (tic).
- Multiple sklerosis: kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang myelin yang membungkus saraf.
- Efek samping obat-obatan, terutama yang digunakan untuk menangani psikosis dan epilepsi.
Jika mata kedutan menjadi gejala gangguan saraf atau otak, pasien biasanya butuh dirujuk ke dokter spesialis.
Jika Tidak Kunjung Hilang dengan Sendirinya
Pada umumnya mata kedutan akan menghilang dengan sendirinya. Namun jika tidak segera hilang atau terus muncul kembali, mata kedutan umumnya dapat diatasi dengan cara-cara berikut:
- Istirahat cukup.
- Membatasi konsumsi kafein, rokok, dan minuman keras.
- Kondisi lain, seperti mata kering dapat diatasi dengan air mata buatan. Namun sebaiknya periksakan diri ke dokter terlebih dahulu.
- Kompres hangat mata ketika kedutan mulai terasa.
Akan tetapi segera periksakan diri ke dokter jika:
- Kedutan tidak juga hilang selama berminggu-minggu.
- Kelopak mata sepenuhnya tertutup atau Anda sulit membuka mata.
- Mata menjadi merah, keluar cairan, bengkak, atau kelopak mata jatuh menutup mata.
- Kedutan meluas ke bagian wajah yang lain.
Penanganan yang akan dilakukan dokter adalah untuk mengurangi tingkat keparahan mata kedutan karena belum ditemukan cara untuk sepenuhnya menghentikan kedutan. Suntik Botox adalah salah satu cara untuk menangani mata kedutan. Selain obat-obatan, akupunktur, hipnoterapi, dan terapi nutrisi adalah beberapa cara yang dapat ditempuh meski belum ada bukti medis yang pasti. Operasi adalah cara terakhir yang ditempuh jika cara lain gagal. Operasi dilakukan dengan pengangkatan beberapa otot dan saraf pada kelopak mata. Meski demikian, seperti prosedur lain, cara ini juga dapat menimbulkan komplikasi serius.
Tag :
Kesehatan,
Taukah Kamu