Masyarakat Indonesia tidak lama lagi dapat menyaksikan salah satu fenomena alam langka, yakni Gerhana Matahari Cincin.
Fenomena ini bakal melintas di langit Indonesia pada 26 Desember 2019 mendatang.
Gerhana Matahari Cincin ini menjadi perhatian Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Fenomena ini bakal melintas di langit Indonesia pada 26 Desember 2019 mendatang.
Gerhana Matahari Cincin ini menjadi perhatian Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Mereka bahkan membuat thread atau utas di akun Twitter @infoBMKG soal fenomena alam ini, yang salah satu cuitannya menyebut sejumlah kota atau kabupaten di beberapa provinsi di Indonesia yang bakal dilintasi gerhana.
GERHANA MATAHARI CINCIN 26 DESEMBER 2019— BMKG (@infoBMKG) December 13, 2019
(A Thread)#GMC2019 #gombalGMC pic.twitter.com/PhHK5CeKTY
Berikut beberapa wilayah yang warganya beruntung bisa melihat fenomena Gerhana Matahari Cincin 26 Desember ini, menurut pernyataan resmi BMKG.
Aceh
Sinabang dan Singkil. Periode Gerhana Matahari Cincin di kedua wilayah tersebut dapat diamati mulai pukul 11.53 WIB hingga 12.01 WIB.
Sumatra Utara
Sibolga, Pandan, Tarutung, Padang Sidempuan, Sipirok, Gunung Tua, dan Sibuhuan. Periode Gerhana Matahari Cincin akan berlangsung mulai pukul 12.02 WIB hingga 12.09 WIB.
Riau
Pasir Pengaraian, Dumai, Bengkalis, Siak Sri Indrapura, dan Selat Panjang. Durasi Gerhana Matahari Cincin diprediksi akan berlangsung mulai pukul 12.09 WIB hingga 12.21 WIB.
Kepulauan Riau
Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, Batam, dan Bandar Seri Bentan. Prediksi terjadinya Gerhana Matahari Cincin berlangsung mulai pukul 12.24 WIB hingga 12.27 WIB.
Kalimantan Barat
Mempawah, Singkawang, Sambas, Bengkayang, dan Putussibau. Momen berlangsungnya Gerhana Matahari Cincin diprediksi mulai dari pukul 12.42 WIB hingga 12.57 WIB.
Kalimantan Timur
Tanjungredep. Gerhana Matahari Cincin diprediksi berlangsung mulai pukul 13.09 WITA hingga 13.12 WITA.
Kalimantan Utara
Tanjungselor. Periode Gerhana Matahari Cincin berlangsung mulai pukul 13.09 WITA hingga 13.11 WITA.
Waktu mulai gerhana paling awal terjadi di Sabang, Aceh, pada pukul 10.03 WIB. Sementara kota yang waktu mulai gerhana paling terakhir adalah Merauke, Papua, pada pukul 14.37 WIT.
Puncak Gerhana Matahari Cincin ini juga berbeda-beda di setiap daerah. Di Indonesia, daerah yang mengalami waktu puncak gerhana paling awal adalah Sabang yang terjadi pada pukul 11.49 WIB.
Adapun kota yang mengalami waktu puncak gerhana paling terakhir adalah Jayapura, sekitar pukul 15.51 WIT.
Gerhana Matahari Cincin tak hanya melintasi langit Indonesia. Beberapa wilayah lain juga dilintasi oleh fenomena tersebut, yaitu Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, India, Sri Lanka, Samudra India, Samudra Pasifik, Singapura, dan Malaysia.
Masyarakat Jakarta Masih Bisa Lihat
Masyarakat Jakarta juga dapat menyaksikan fenomena alam ini, kendati tidak akan dilewati oleh bayangan utama (umbra), yang menjadikan fenomena yang terlihat berupa Gerhana Matahari Parsial.
Pada langit Jakarta, Bulan mulai bergerak menutupi Matahari pukul 10.42 WIB, puncaknya pukul 12.36 WIB Matahari akan tertutup 72 persen oleh Bulan, sehingga cahayanya akan redup dan berakhir pukul 14.23 WIB.
Sebagai catatan, masyarakat yang ingin menyaksikan Gerhana Matahari Cincin ini perlu memperhatikan keamanan mata.
Menurut Eko Wahyu Wibowo, Kepala Satuan Pelaksana Teknik Pertunjukkan dan Publikasi Planetarium dan Observatorium Jakarta berkata, peristiwa fenomena alam ini tidak bisa dilihat oleh mata telanjang, mengingat kuatnya pancaran cahaya Matahari yang dapat merusak mata.
Planetarium dan Observatorium Jakarta sendiri berencana akan memfasilitasi masyarakat yang ingin menyaksikan Gerhana Matahari Cincin, dengan membagikan 5.800 kacamata khusus dilengkapi filter jenis ND5 yang mampu meredupkan cahaya matahari hingga 100.000 kali.
“Acaranya dimulai pukul 07.00 WIB sudah bisa registrasi dan akan langsung dibagikan kacamata. Gratis, tidak dipungut biaya, dan buat semua kalangan. Syaratnya, masyarakat hanya perlu datang ke Planetarium dan Observatorium Jakarta pada 26 Desember 2019 mendatang,” ujar Eko pada 13 November 2019 silam.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Sumber : Berbagai Sumber
Tag :
Informasi