Virus Corona mulai mewaah di China sejak jelang Imlek 2020. Bebeberapa negara termasuk Indonesia sudah mengantisipasi virus jenis baru ini dengan memasang alat pendekti panas tubuh di pintu kedatangan bandara.
Wilayah Wuhan, China tengah digemparkan dengan Virus Corona yang sudah menelan 17 nyawa.
Dikutip dari Kompas.com, Komisi Kesehatan Nasional China menyebut bila Virus Corona ini pertama kali dilaporkan ke WHO pada 31 Desember 2019 lalu.
Virus Corona ini termasuk berbahaya karena bisa menular dari manusia ke manusia dan punya kemiripan seperti virus SARS dan MERS yang mematikan.
Berikut ini beberapa hal yang perlu kamu tahu tentang Virus Corona.
Cara Penyebaran
Melansir dari CNET, Coronavirus berasal dari keluarga virus coronaviridae. Di bawah pantauan mikroskop, virus ini terlihat seperti cincin berduri.
Biasanya virus ini ditemukan pada hewan mulai dari ternak hingga hewan peliharaan. Serta ditemukan pula pada kelelawar.
Saat virus tersebut menular ke manusia mereka akan menyebabkan demam, sakit pernafasan dan radang paru-paru.
Orang dengan gangguan kekebalan seperti pada orang tua atau orang dengan HIV-AIDS kondisi ini akan semakin parah.
Virus ini termasuk virus yang kepatogenannya mendekati SARS dan MERS.
Sebelumnya SARS saat awal tahun 2.000-an menginfeksi lebih dari 8.000 orang dan mengakibatkan 800 kematian.
Sedangkan MERS muncul awal 2010-an dan menginfeksi hampir 2.500 orang dan menyebabkan lebih dari 850 kematian.
Asal Virus
Diperkirkan virus baru di China ini berasal dari Pusat Grosir Laut Huanan di Wuhan.
Sementara Wuhan sendiri adalah kota dengan penduduk 11 juta. Pasar Wuhan menjual ikan serta sejumlah besar daging hewan lain.
Pada Hari Rabu, laporan Journal of Medical Virology menunjukkan bahwa ular adalah reservoir memungkinkan untuk virus ini.
Peneliti membandingkan kode genetik virus dan membandingkannya dengan dua jenis ular, yaitu krait dan kobra China.
Hewan lain juga diteliti, tetapi tak menunjukan tingkat kemiripan genetik.
Laporan Kasus
Bukan hanya di China, namun sejumlah negara lain juga dilaporkan telah ada yang tertular virus ini.
Berikut sejumlah kasus virus corona jenis baru:
Cina: 544 kasus yang dikonfirmasi
Thailand: 2 kasus dikonfirmasi
Jepang: 1 kasus dikonfirmasi
Korea Selatan: 1 kasus dikonfirmasi
AS: 1 kasus dikonfirmasi
Akibat penyebaran virus ini pihak berwenang China akan menutup Kota Wuhan, dan membatalkan semua jalur transportasi.
Pembatasan perjalanan akan berlaku sampai tanggal yang belum bisa ditentukan.
Gejala
Coronavirus baru ini menyebabkan gejala yang mirip coronavirus yang lainnya.
Sejumlah besar masyarakat yang terinfeksi mengalami gejala pneumonia ringan, namun yang lain menunjukkan pneumonia yang parah.
Umumnya pasien akan mengeluhkan:
Suhu tubuh tinggi Batuk kering Napas pendek atau kesulitan bernafas.
Saat penyakit ini berkembang, pasien akan mengalami pneumonia yang menggelembungkan paru-paru.
Saat dirontgen, paru-paru tersebut akan terlihat terisi cairan.
Pengobatannya
Saat ini belum ada terapi khusus maupun vaksin yang bisa menolong dari virus ini.
Dalam kebanyakan kasus, tenaga kesehatan hanya berupaya menangani gejala yang ada.
Saat ini ilmuwan China tengah melakukan penelitian untuk menemukan vaksin corona.
“Kami belajar bahwa epidemi dapat dikendalikan tanpa obat-obatan atau vaksin, menggunakan pengawasan yang ditingkatkan, isolasi kasus, pelacakan kontak, PPE dan langkah-langkah pengendalian infeksi,” kata Raina MacIntyre, kepala program penelitian biosekuriti di Kirby Institute, Universitas New South Wales.
Pencegahannya
Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, WHO merekomendasikan serangkaian langkah yakni menjaga kebersihan tangan, kebersihan penafasan dan sejumlah cara seperti Anda mengurangi resiko tertular flu.
Berikut ini secara lengkap sejumlah caranya:
Bersihkan tangan dengan sabun dan air atau hand rub yang mengandung alkohol.
Tutupi hidung dan mulut ketika batuk dan bersin dengan tisu atau siku
Hindari melakukan kontak dengan siapapun yang terkena flu, deman maupun gejala flu lain
Masak daging dan telu sampai matan
Kenakan perlindungan saat melakukan kontak dengan binatang liar ataupun binatang yang diternak atau dipelihara.
Cara terebut juga dbagikan WHO dalam media sosialnya.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang
Sumber : Berbagai Sumber Media Online
Tag :
Informasi